Faidah ke-67 ilmu imla'

 Faidah ke-67 ilmu imla'

Contohnya (penerapan kaidah-kaidah diatas):

­        سُ ءِ لَ     : harakat hamzah berupa kasroh dan harakat huruf sebelumnya adalah dhommah, harakat kasroh yang ada pada hamzah lebih kuat dari pada dhommah yang ada pada huruf sebelumnya, maka hamzah ditulis di atas ya’ (karena huruf yang mencocoki kasroh adalah ya’) --> سُئِلَ .

­        يَ ءُ مُّ       : harakat hamzah berupa dhommah, dan harakat huruf sebelum hamzah berupa fathah, harakat dhommah lebih kuat dari fathah, maka hamzah ditulis di atas wawu (karena huruf yang mencocoki dhommah adalah wawu) --> يَؤُمُّ .

­        يُ ءَ جَّ لُ   : harakat hamzah berupa fathah, dan harakat huruf sebelum hamzah berupa dhommah, harakat dhommah lebih kuat, maka hamzah ditulis di atas wawu --> يُؤَجَّلُ .

­       مَ بَ ادِءُك م:  harakat hamzah berupa dhommah, dan harakat huruf sebelumnya berupa kasroh, harakat kasroh lebih kuat dari dhommah, maka hamzah ditulis di atas ya’ --> مَبَادِئُكُمْ

­       رَءْسٌ           : harakat hamzah berupa sukun, dan harakat huruf sebelumnya fathah, harakat fathah lebih kuat dari sukun, maka hamzah ditulis di atas alif --> رَأْسٌ

1.     Penerapan Kaidah Penulisan Hamzah Mutawasithoh

a.     Hamzah mutawasithoh ditulis di atas ya’/nabiroh(kursi) pada keadaan :

1)    Ketika hamzah berharakat kasroh tanpa memperhatikan harakat huruf sebelum hamzah (dikarenakan kasroh adalah harakat yang paling kuat), seperti :

-  سُئِلَ ،  زُئِرَ ،  يَئِسَ ، يَئِنَّ ،  يَكْتَئِبُ

-  مُلْجِئِهِ ،  جُزْئِيٌّ ،  رَئِيْسٌ ،  مِئِيْنَ ،  لِمَجِيْئِهِ

2)    Ketika hamzah berharakat selain kasroh namun harakat huruf sebelum hamzah adalah kasroh atau ya’ sukun, seperti :

-  ائْتَمَنَ ،  ائْتَلَفَ ،  ائْتِ ،  أُنَبِّئُكُمْ

-  ذِئَابٌ ،  رِئَاسَةٌ ،  فَيْئُهُ ،  مَبَادِئُكُمْ ،  إِنَّ مَبَادِئَكُمْ

Diambil dari kitab Qowidul imla' ; Kaidah-kaidah penulisan baku bahasa Arab ; mudah,ringkas ,lengkap.

Ust. Abu Muhammad fadhl حفظه الله

Http://Telegram.me/Ilmushorf

https://t.me/ilmushorf/172